Senin, 17 Juli 2023
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Kenaikan harga BBM sedikit banyak memicu perdebatan mengenai bahan bakar alternatif yang lebih terjangkau serta lebih ramah lingkungan. Kehadiran mobil bertenaga listrik pun belum bisa menjawab sepenuhnya, karena harganya yang masih cukup tinggi tidak bisa dijangkau oleh banyak orang.
Berbicara mengenai bahan bakar alternatif, sejak setahun belakangan, ada topik yang cukup viral mengenai penemuan dari dalam negeri yang berhasil mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan. Nama alat tersebut adalah Nikuba atau Niku Banyu (Itu Air), buah pemikiran dari Aryanto Misel, seorang pria kelahiran Semarang yang namanya kembali dibicarakan karena penemuannya tersebut diminati oleh pabrikan supercar asal Italia, Ferrari dan Lamborghini.
Walaupun menjadi salah satu topik hangat di media sosial, namun tidak sedikit yang belum mengetahui mengenai Nikuba.
Sumber: CNN Indonesia
Nikuba merupakan singkatan dari Niku Banyu yang artinya adalah itu air. Nikuba merupakan alat yang dapat mengubah air murni menjadi bahan bakar kendaraan. Nikuba diciptakan oleh Aryanto Misel, pria kelahiran Semarang yang berasal dari Lemahabang Wetan, Kabupaten Cirebon. Menurut Aryanto, perlu waktu hingga enam tahun untuk mengembangkan dan menciptakan Nikuba.
Nikuba diklaim sangat irit, karena hanya membutuhkan satu liter air untuk menempuh jarak sekitar 500 kilometer menggunakan sepeda motor. Walaupun menimbulkan kontroversi, namun Nikuba sudah dipercaya oleh Kodam III Siliwangi yang menggunakan sekitar 11 unit Nikuba dan terpasang pada kendaraan operasional anggota TNI di sana.
Rekomendasi Artikel : Serba-serbi BBM Pertamax Green 95 yang Perlu Diketahui
Seperti yang diketahui, Nikuba atau Niku Banyu dikenal sebagai alat yang dapat mengubah air murni atau aquades menjadi bahan bakar kendaraan. Nikuba sendiri bukanlah alat yang berukuran besar, dimensinya hanya sekitar bola voli saja, alias ringkas dan mudah dipasang.
Lalu, bagaimana Nikuba bisa mengubah air menjadi bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan bermotor? Air yang diproses oleh mesin Nikuba akan melalui proses bernama elektrolisis, yaitu proses dimana akan terjadi penguraian air (H20) menjadi Hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dengan listrik.
Kadar Hidrogen atau H2 tersebut kemudian akan dialirkan ke dalam ruang pembakaran mesin kendaraan bermotor. Menurut CEO Nikuba Hidrogen, Iwan Piliang mengklaim bahwa hanya butuh setetes air untuk dapat membuat kendaraan bisa menempuh jarak sekitar 45 hingga 50 km secara terus menerus, alias tabung air harus penuh terisi dengan air.
Sumber : CNN Indonesia
Nikuba sudah menjadi topik hangat setidaknya sejak setahun yang lalu. Klaim bahwa Nikuba dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan menimbulkan perdebatan, ada yang pro dan ada yang kontra.
Bahkan, kehadiran Nikuba menghadirkan sederet perbincangan menarik, mulai dari diragukan oleh BRIN hingga diminati oleh raksasa otomotif asal Italia, Ferrari dan Lamborghini. Berikut ini penjelasan singkat beberapa hal mengenai Nikuba.
Menurut Peneliti Madya Pusat Riset Material Baju BRIN, Deni Shidqi Khaerudin, Nikuba bukanlah alat yang berguna untuk menggantikan fungsi BBM. Namun, Nikuba adalah alat yang berguna untuk menghemat konsumsi BBM pada kendaraan.
Menurutnya, Nikuba menggunakan konsep Hydrogen-Hydrogen-Oxygen (HHO) atau gas Brown yang lebih berfungsi sebagai penghemat konsumsi BBM.
Pihak BRIN meragukan klaim mengenai hanya dibutuhkan 1 liter air agar kendaraan bermotor dengan Nikuba dapat menempuh perjalanan sekitar 200 km, atau dari Cirebon ke Semarang. Menurut Deni, Nikuba berbeda dengan teknologi yang digunakan oleh mobil bertenaga hidrogen, seperti Honda Clarity dan Toyota Mirai yang menggunakan fuel cell.
Nikuba dinilai masih perlu riset, setidaknya seperti yang dijelaskan oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Menurutnya, pihak BRIN telah mengetahui Nikuba sejak 2022 silam dan mengirim tim untuk melihat Nikuba. Menurut tim BRIN, Nikuba masih memerlukan riset lanjutan.
Pada tanggal 16 Juni 2023, Aryanto diundang ke Italia untuk bertemu dengan Ferrari, Ducati, dan Lamborghini. Menurut kabar yang beredar, pabrikan otomotif tersebut tertarik dengan penemuan Aryanto yaitu Nikuba.
Namun, pertemuan Aryanto dengan beberapa pabrikan otomotif asal Italia belum memenuhi ekspektasinya. Menurut Aryanto, baik Ferrari dan Lamborghini tidak mengadakan pembicaraan mengenai kompensasi atau royalti untuk Nikuba. Aryanto sudah menjelaskan, jika pabrikan Italia berminat, maka setidaknya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 15 miliar untuk membeli lisensi Nikuba.
Sebaliknya, sesampainya di Italia, Aryanto diminta untuk memperbaiki sebuah alat yang punya cara kerja sejenis dengan Nikuba, namun buatan Rumania.
Aryanto menjelaskan bahwa dirinya dapat mengembangkan penemuannya secara mandiri. Nikuba tentu bisa jadi langkah besar untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Di sisi lain, konsumen kendaraan bermotor mulai beralih untuk menggunakan kendaraan yang lebih hemat, seperti mobil yang irit BBM, imbas dari naiknya harga bahan bakar.
Nah, daripada pusing-pusing bingung saat perlu menghemat biaya pengeluaran BBM, Sobat Setir bisa mencari mobil bekas yang irit BBM lho!
Langsung aja cek Setir Kanan! Ada banyak pilihan mobil yang nggak cuma irit BBM tapi irit juga biaya kreditnya. Segera ajukan pembelian mobil pilihanmu dengan penawaran DP 0% dan cicilan mulai dari Rp 70 ribuan saja. Yuk, beli mobil bekas sekarang di Setir Kanan!
Senin, 25 September 2023
Senin, 18 September 2023
Senin, 14 Agustus 2023
Rabu, 12 Juli 2023
Selasa, 11 Juli 2023
Kamis, 08 Juni 2023
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024