Jumat, 14 Juni 2024
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Sumber: Freepik
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan aki, komponen penting dalam kendaraan bermotor, salah satunya ada pada mobil. Aki mobil sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu aki basah dan aki kering.
Meskipun sama-sama menggunakan cairan elektroda atau air aki, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kira-kira apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Sumber: Daftar Lokasi Cas Aki Mobil Terdekat di Jakarta Terlengkap 2024
Sumber: Pexels
Meskipun sama-sama menggunakan cairan elektroda, aki basah adalah jenis aki mobil yang memanfaatkan cairan asam sulfat sebagai elektrolitnya. Karena sifat asam sulfat yang mudah menguap, terutama saat suhu aki meningkat, maka jenis aki ini memerlukan perhatian ekstra dalam perawatannya.
Penggunaan aki basah mengharuskan kamu untuk secara rutin memeriksa dan memastikan ketinggian air aki tetap pada level yang ideal. Jika tidak diperhatikan, sel-sel aki akan cepat kehilangan cairan elektrolit akibat penguapan, yang dapat berdampak pada performa dan umur aki itu sendiri.
Untungnya, aki basah mobil dapat dengan mudah diisi ulang. Kamu bisa melakukannya di bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang lebih profesional, atau memilih bengkel umum terdekat untuk opsi yang lebih praktis dan terjangkau.
Sumber: Pexels
Selain dari perbedaan cairan yang digunakan, ada beberapa perbedaan lainnya di antara kedua aki tersebut, mulai dari perbedaan pada perawatan keduannya, kemasan aki, dan harga keduannya. Berikut ini perbedaan di antara keduannya:
Cara termudah membedakan aki basah dan kering adalah dengan melihat bentuk cairan elektrolitnya. Pada aki kering, cairannya lebih kental dan berbentuk gel, sehingga disebut juga sebagai aki sealed atau maintenance free (MF) karena minim perawatan. Sedangkan aki basah memiliki cairan yang lebih encer seperti air biasa, yang mudah menguap dan perlu sering dicek serta diisi ulang.
Perbedaan ini cukup jelas terlihat, sehingga kamu bisa langsung membedakan keduanya. Sebagai informasi tambahan, aki basah menggunakan dua jenis cairan, yaitu air aki (air accu) untuk menambah volume dan air zuur (asam sulfat) untuk pengisian awal. Air zuur inilah yang berperan sebagai elektrolit utama dalam aki basah, namun sifatnya yang mudah menguap membuat aki ini perlu perhatian lebih.
Sumber: Freepik
Selain perbedaan bentuk cairan, cara perawatan juga menjadi faktor pembeda antara kedua aki tersebut. Aki kering, sesuai namanya, minim perawatan bahkan bisa dibilang bebas perawatan karena cairan elektrolitnya yang berbentuk gel tidak mudah menguap sehingga kamu tidak perlu repot memeriksa atau mengisi ulang cairan elektrolitnya. Aki jenis ini umumnya memiliki usia pakai sekitar 1-2 tahun.
Berbeda dengan aki kering, aki basah memerlukan perawatan rutin. Kamu perlu secara berkala, idealnya setiap satu atau dua bulan sekali memeriksa dan mengisi ulang cairan elektrolit dengan air aki yang tepat. Jika tidak, aki akan cepat soak dan dapat menyebabkan kendaraan mogok. Perawatan yang lebih intensif ini membuat aki basah memiliki usia pakai yang lebih lama, sekitar 2-4 tahun, tergantung pada penggunaan dan perawatannya.
Baca Juga: Daftar Merk Dan Harga Aki Mobil Terbaik 2023: Lengkap!
Perbedaan perawatan antara aki basah dan kering juga terlihat pada desain kemasannya. Aki basah biasanya memiliki wadah transparan atau berwarna cerah, sehingga kamu dapat dengan mudah melihat level cairan elektrolit di dalamnya.
Sementara itu, aki kering cenderung memiliki kemasan berwarna gelap untuk melindungi sel-sel aki dari paparan cahaya. Selain itu, aki kering juga dilengkapi dengan penutup yang lebih solid untuk mencegah kebocoran cairan elektrolit yang berbentuk gel.
Desain wadah aki basah dan kering memang dirancang khusus untuk mengakomodasi karakteristik cairan elektrolit masing-masing. Aki kering dengan cairan gel yang lebih padat memerlukan kemasan yang lebih kuat dan rapat, sementara aki basah dengan cairan yang lebih encer membutuhkan wadah yang memungkinkan pemantauan visual level cairan.
Sumber: Freepik
Selain perbedaan pada segi harga, tetapi terdapat perbedaan pada performa aki itu sendiri. Aki kering, dengan desain tertutup rapat dan cairan elektrolit gel yang lebih stabil, memiliki keunggulan dalam efisiensi. Kamu tidak perlu repot mengisi ulang air aki, dan aki kering juga mampu menyalurkan arus listrik ke mesin dengan lebih baik dan stabil. Hal ini menjadikan aki kering pilihan yang umum digunakan untuk kendaraan saat ini yang membutuhkan performa listrik yang optimal.
Perbedaan desain wadah aki basah dan kering juga berdampak pada harga jualnya. Aki basah, dengan desain wadah yang lebih sederhana dan menggunakan bahan yang lebih umum, cenderung lebih terjangkau dibandingkan aki kering.
Sedangkan aki kering, dengan desain wadah yang lebih kompleks dan material yang lebih kuat untuk menahan cairan elektrolit gel, biasanya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.
Namun, perlu diingat bahwa harga bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih aki. Kelebihan dan kekurangan dari aki basah dapat membantumu mempertimbangkan apakah akan menggunakan aki basah pada mobil atau menggunakan aki kering untuk mobilmu.
Aki basah menjadi pilihan menarik bagi kamu yang ingin menghemat biaya, karena harganya lebih ramah di kantong dibandingkan aki kering.
Jika terjadi masalah, aki basah umumnya lebih mudah diperbaiki, sehingga kamu tidak perlu khawatir akan biaya perbaikan yang membengkak.
Aki basah tersedia secara luas di berbagai bengkel dan toko onderdil, sehingga kamu tidak akan kesulitan menemukan penggantinya saat dibutuhkan.
Dengan perawatan yang tepat, seperti rutin mengisi ulang air aki, aki basah dapat bertahan lama dan memberikan performa yang optimal untuk kendaraanmu.
Aki basah membutuhkan perhatian ekstra. Kamu perlu rutin memeriksa dan mengisi ulang air aki agar performanya tetap terjaga.
Cairan elektrolit aki basah bersifat asam dan korosif, sehingga jika tumpah dapat merusak komponen kendaraan lainnya.
Aki basah kurang cocok untuk kendaraan yang sering melewati medan berat karena rentan terhadap getaran dan guncangan, yang dapat menyebabkan kerusakan.
Sumber: Freepik
Merawat aki basah mobil itu nggak ribet, kok. Kamu bisa mulai dengan rutin memeriksa kondisi aki dan komponen pendukungnya, setidaknya seminggu sekali atau maksimal sebulan sekali. Perhatikan apakah ada retakan pada bodi aki, pastikan tutup atau knop terpasang kuat, dan periksa apakah ada kabel yang mengelupas. Jangan lupa juga untuk membersihkan karat yang mungkin muncul di bagian terminal aki.
Selain cek fisik, kamu juga perlu memastikan air aki selalu berada pada level yang aman. Air aki yang cukup akan membantu aki menyimpan cadangan listrik dengan baik. Untuk mengisi ulang, kamu bisa menggunakan air aki botol biru. Isi perlahan-lahan agar tidak tumpah, ya!
Memanaskan mesin mobil secara teratur, sekitar 10 menit setiap hari, juga bisa membantu menjaga kondisi aki. Ini akan melancarkan sirkulasi oli dan memastikan arus listrik dalam mobil tetap stabil. Sebelum memanaskan mesin, pastikan air aki sudah terisi penuh. Dan sebelum mematikan mobil, matikan dulu semua perangkat elektronik di dalamnya agar proses starter mobil lebih fokus pada mesin.
Perawatan aki yang tepat bukan cuma bikin mobil awet, tapi juga bikin kamu tenang di jalan. Ingat, aki basah dan aki kering punya cara perawatan masing-masing, jadi pastikan kamu tahu bedanya biar nggak salah langkah.
Nah, buat kamu yang tinggal di Jabodetabek dan lagi ada masalah aki, jangan panik! Setir Kanan punya banyak pilihan bengkel terdekat yang siap bantu kamu, mulai dari cek kondisi aki, isi ulang air aki, sampai ganti aki baru. Nggak cuma itu, buat kamu yang pengen ganti aki sendiri, Setir Kanan juga memiliki berbagai jenis aki dan sparepart berkualitas lainnya. Jadi, semua kebutuhan aki mobil kamu bisa dipenuhi di satu tempat. Yuk, langsung cek Setir Kanan sekarang dan pastikan mobil kamu selalu dalam kondisi prima!
Senin, 12 Februari 2024
Kamis, 14 Desember 2023
Jumat, 11 Agustus 2023
Kamis, 03 Agustus 2023
Rabu, 25 Januari 2023
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024