Kamis, 21 Desember 2023
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
BYD menjadi salah satu produsen mobil asal China yang akan meramaikan pasar otomotif Indonesia. Hal ini diperkuat dengan pernyataan pihak BYD yang memastikan mulai terjun di pasar otomotif Tanah Air pada semester pertama 2024 mendatang. Atas undangan BYD Auto Industri Company Limited untuk mengunjungi pabriknya di China, Setir Kanan juga berkesempatan ke FinDreams, pabrik pembuatan baterainya di Chongqing, China.
Sebagai produsen kendaraan listrik, BYD memiliki pabrik baterai sendiri. Pabrik baterai LFP (lithium iron-phosphate) BYD berlokasi di kota Chongqing dan dioperasikan oleh FinDreams, sebagai anak perusahaan BYD. Mulanya, FinDreams merupakan salah satu divisi dari BYD Group. Kemudian sebelum pandemi, FinDreams melepaskan diri menjadi anak perusahaan BYD Group agar dapat bekerja sama dengan pihak lain namun masih tetap atas kepemilikan BYD Group.
BYD merupakan produsen baterai lithium terbesar ke-2 di dunia yang diproduksi oleh anak perusahaan FinDreams. Pabrik baterai FinDreams memiliki lahan seluas 1.000.000 m2 dengan total investasi sejumlah USD18.000.000. FinDreams memiliki dua fase fasilitas pabrik dengan Fase 1 berkapasitas 20.000 Giga Watt dapat menghasilkan 500,000 unit baterai. Sedangkan Fase 2 berkapasitas 15.000 Giga Watt yang mampu menghasilkan 300.000 unit baterai. Kedua fasilitas ini mampu memproduksi sebesar 850.000 unit baterai dalam satu tahun
Hasil produksi baterai FinDreams tidak hanya diperuntukan bagi kendaraan penumpang saja, tetapi juga untuk alat elektronik lainnya. FinDreams memiliki pusat riset dan pengembangan sendiri yang tersebar di tiga kota yakni Shenzhen, Shanghai, Chongqing.
FinDreams memiliki 600 paten dan sangat persistent untuk masuk ke pasar global. 7% dari pendapatan tahunan digunakan untuk R&D. Khusus untuk FinDreams company, BYD memiliki 7.000 karyawan R&D dari total 90.000 keseluruhan karyawan R&D BYD di dunia.
Dalam menjalankan fungsinya, FinDreams mengedepankan 7S yakni:
1. Super Cost: Mengurangi ketergantungan pada logam mulia desain sistem minimalis
2. Super Secure: Baterai LFP baru dengan 8-dimensional 4-layer safety design
3. Super Life: Chemical system LDN memberikan siklus hidup yang sangat baik
3. Super Endurance: Peningkatan TCLP 50% dengan mudah mencapai jangkauan 600 KM
4. Super Strength: Desain struktur pelat aluminium berbentuk honeycomb
5. Super Power: Pengisian ulang 20 menit, 70% mendukung akselerasi 2,9 detik
6. Super low temperature performance: Kondisi terbaik pada -35 derajat celcius sampai 55 derajat celcius.
Bermula pada tahun 1996 baterai lithium-ion mulai dikembangkan. BYD yang telah berdiri sejak 1995 menandakan bahwa dalam satu tahun sudah dapat memproduksi inovasi baterai. Kemudian pada tahun 1998, pabrik baterai Lithium BYD di Shenzhen diresmikan sebagai divisi bisnis kedua dengan nama BYD Lithium Battery Co., Ltd.
Berlanjut dua tahun setelahnya yakni pada tahun 2000, FinDreams menjadi supplier baterai lithium-ion pertama untuk Motorola di China. Mengembangkan sayapnya pada tahun 2002, FinDreams juga menjadi supplier baterai untuk Nokia. Bahkan satu dari tiga telepon selular di dunia menggunakan baterai produksi BYD.
Enam tahun kemudian yakni di 2008, The F3DM diluncurkan dan menjadi kendaraan pertama di dunia yang menggunakan dual-mode electric yang tidak bergantung pada stasiun charging profesional. Berlanjut pada tahun 2012, BYD memulai desain dan pengembangan untuk ternary battery.
Berlanjut pada tahun 2014 membangun Keng Zi, sebuah lini produksi otomatisasi berkapasitas 8 GWh yang kemudian pada 2017 memulai bisnis baterai berkapasitas 16 GWh. Setahun kemudian BYD menandatangani proyek tenaga baterai di Bishan dan pada tahun 2019 menandatangani proyek tenaga baterai di Bishan Chongqing.
Dengan disahkannya Perpres No 79 tahun 2023 baru-baru ini yang menyebutkan adanya insentif pajak bagi mobil listrik impor atau CBU, BYD menyambut baik keputusan pemerintah tersebut.
General Manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang menjelaskan, pihaknya sangat serius untuk berkiprah di pasar otomotif yang sedang berkembang. Terlebih, terkait keberadaan kendaraan listrik.
Namun, pihak BYD belum terang-terangan mengungkapkan strategi detail BYD saat sudah masuk ke pasar Indonesia. Meski begitu, BYD memang sudah melakukan berbagai studi untuk mempelajari pasar otomotif Indonesia. "Banyak hal yang penting yang bisa kami lakukan kedepannya, terutama untuk green electric mobility," ungkap Liu.
BYD telah memutuskan terjun pasar ke pasar Indonesia dengan serius. Tidak hanya menjual mobil listrik saja, tapi juga membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik, seperti pabrik kendaraan, baterai dan lainnya sebagai salah satu perusahaan teknologi besar.
BYD sendiri dengan ekosistem kelistrikannya bisa dibilang menjadi salah satu pionir di China. Selain di Kota Chongqing, terdapat fasilitas Sky Shuttle yang menggunakan BYD Rail Transit. Memiliki infrastruktur yang mudah dan lebih social friendly, karena tidak membutuhkan proses pembebasan lahan yang banyak dan waktu pengerjaan yang lebih singkat.
Sky Shuttle di Chongqing tersebut memiliki 14 pemberhentian dengan jarak pemberhentian pertama hingga akhir kurang lebih 12 km. Harga tiket dijual hanya 4 yuan atau 8 ribu rupiah. Dengan teknologi ini, BYD juga terbuka untuk dapat membantu pemerintah Indonesia untuk membangun Rail Transit di Indonesia.
Sepertinya BYD sudah semakin memantapkan langkahnya untuk masuk ke indonesia dan mendukung ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air ya! Kalau Sobat Setir mau tahu kelanjutan tim Setir Kanan mengunjungi BYD di China, jangan ketinggalan update terbaru di Youtube Setir Kanan dan artikel-artikel terbaru di website setirkanan ya!
Selasa, 25 Juni 2024
Jumat, 22 Desember 2023
Senin, 26 Agustus 2024
Kamis, 20 Juni 2024
Rabu, 20 Desember 2023
Sabtu, 20 Juli 2024
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024