Senin, 19 Desember 2022
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
sumber: medcom.id
Istilah ‘ojol’ tentu sudah tidak asing lagi bagi Sobat Setir. Ojol adalah singkatan dari ojek online, yaitu layanan transportasi menggunakan motor yang bisa dipesan melalui aplikasi secara online. Selama beberapa tahun terakhir, jasa ojol menjadi sangat populer sampai lebih banyak orang yang beralih ke layanan ojol dibandingkan dengan mencari jasa ojek pangkalan.
Meskipun berbasis aplikasi, namun ojol termasuk sebagai salah satu layanan transportasi umum. Hal ini dikarenakan oleh layanan yang bisa digunakan oleh siapa saja selama Sobat Setir membayar tarif sesuai dengan jasa yang diberikan.
Sumber: tribunnews.com
Seperti yang dijelaskan di awal, ojol adalah ojek online, yaitu salah satu layanan transportasi umum dengan motor yang memanfaatkan aplikasi online. Di Indonesia, layanan ojol pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan GO-JEK atau yang kini bernama Gojek. Perusahaan Gojek sendiri sudah berdiri sejak tahun 2010, namun popularitas layanan ojek online baru berkembang di tahun 2015 ketika aplikasi Gojek sudah bisa diunduh di smartphone berbasis Android serta iOS.
Kehadiran ojol tidak langsung diterima secara positif oleh masyarakat. Banyak pihak yang awalnya menentang keberadaan ojol, khususnya para driver ojek pangkalan yang merasa terancam dengan adanya ojol. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ojol mulai semakin diterima oleh masyarakat sampai muncul penyedia layanan ojol baru selain Gojek.
Perkembangan lain dari ojol adalah bertambahnya jenis layanan yang disediakan. Bukan cuma melayani antar-jemput penumpang, saat ini ojol juga menyediakan jasa antar-jemput makanan, antar-jemput barang, dan lain sebagainya.
Layanan ojol memiliki tarif dasar yang menjadi penentu batas harga minimal untuk setiap perjalanan. Tarif dasar di setiap wilayah bisa saja berbeda, tergantung kebutuhan dan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Misalnya, tarif dasar ojol di Jakarta akan berbeda dengan tarif dasar ojol di Yogyakarta.
Pemerintah membedakan tarif ojol ke dalam tiga kategori yang berlaku untuk seluruh layanan ojek online. Tarif terbaru ditetapkan sejak September 2022 berdasarkan hasil kesepakatan antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan perusahaan penyedia layanan ojol, termasuk Gojek dan Grab.
Ada tiga jenis tarif, yaitu Tarif Batas Bawah (TBB) yang merupakan tarif dasar minimum untuk jarak minimum dan Tarif Batas Atas (TBA) yang merupakan tarif dasar minimum untuk jarak terjauh. Selain itu, ada juga biaya jasa minimal, yaitu batas tarif terendah untuk setiap perjalanan. Berdasarkan tiga kategori zona, tarif terbaru ojol adalah sebagai berikut.
Zona I meliputi wilayah Sumatera, Bali, dan Jawa namun tidak termasuk Jabodetabek. Berikut detail tarif terbaru di Zona I.
Biaya TBB: Rp2.000 per km
Biaya TBA: Rp2.500 per km
Biaya jasa minimal: Rp8.000 - Rp10.000
Zona II ojol adalah zona yang mencakup wilayah Jabodetabek. Berikut ini tarif terbaru di Zona II, berlaku sejak September 2022.
Biaya TBB: Rp2.550 per km
Biaya TBA: Rp2.800 per km
Biaya jasa minimal: Rp10.200 - Rp11.200
Zona III ojol adalah zona yang meliputi wilayah lain di luar wilayah-wilayah yang sudah disebutkan di Zona I dan Zona II. Wilayah yang termasuk ke Zona III adalah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku, serta Papua. Berikut ini detail tarifnya.
Biaya TBB: Rp2.300 per km
Biaya TBA: Rp2.750 per km
Biaya jasa minimal: Rp9.200 - Rp11.000
Naiknya tarif dasar ojol membuat banyak orang mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan pribadi. Sebelum memutuskan untuk tetap menggunakan ojol atau membeli motor pribadi, sebaiknya ketahui dulu estimasi biaya transportasi menggunakan ojol setiap bulannya.
Sebagai contoh, coba estimasikan total biaya transportasi dengan ojol berdasarkan tarif dasar ojol untuk wilayah Jabodetabek. Dilansir dari CNBC Indonesia, survei dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyatakan bahwa penduduk Jabodetabek menempuh setidaknya 20-40 km dalam sehari dengan total hari kerja sebanyak 22 hari dalam satu bulan.
Artinya, jika Sobat Setir tinggal di Jabodetabek dan menempuh perjalanan setidaknya 20 km setiap hari untuk berangkat dan pulang dari tempat kerja, maka pengeluaran untuk ojol per bulannya adalah:
Biaya TBA x jarak tempuh = Rp2.800 x 20 km = Rp56.000 per hari
Tarif ojol per hari x jumlah hari kerja = Rp56.000 x 22 hari = Rp1.232.000 per bulan
Dapat disimpulkan bahwa setiap pengguna ojol di wilayah Jabodetabek kira-kira perlu mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp1.232.000 per bulannya. Akan tetapi, biaya ini tidak bisa disamakan untuk setiap pengguna layanan ojol karena tingkat mobilitas setiap orang berbeda.
Apabila belum memiliki kendaraan pribadi, mengendarai ojol memang menguntungkan. Namun, pengeluaran untuk membayar tarif ojol per bulan cukup besar, khususnya jika Sobat Setir sering melakukan perjalanan jauh setiap harinya. Lantas, bagaimana kalau dibandingkan dengan pengeluaran bulanan untuk motor pribadi?
Bila punya motor pribadi, pengeluaran yang perlu dilakukan setiap bulan mencakup biaya bensin, biaya parkir, dan biaya servis bila diperlukan. Untuk biaya bensin, setiap motor punya daya konsumsi bensin yang berbeda, sehingga biaya bensin bulanannya juga tidak selalu sama. Selain itu, tarif bensin di setiap provinsi juga berbeda.
Sebagai contoh, tarif BBM pertamax di wilayah Jabodetabek saat ini di kisaran harga Rp14.500 per liter dengan rata-rata jarak tempuh motor setiap hari sekitar 20-40 km. Lalu, perkiraan konsumsi bensin 1 liter bertahan untuk jarak 40-45 km. Maka, estimasi biaya bensin per bulan adalah:
Bensin per hari: Rp14.500 (1 liter untuk jarak tempuh 40 km)
Bensin per bulan: Bensin per hari x jumlah hari kerja = Rp14.500 x 22 hari = Rp319.000 per bulan
Perhitungan di atas baru biaya bensin saja, sedangkan masih ada hal lain yang perlu dipertimbangkan jika membawa motor sendiri. Misalnya risiko rawan kecelakaan dan rasa lelah karena harus menyetir sendiri. Selain itu, motor hanya bisa dipakai untuk membawa satu penumpang saja, sehingga kurang efektif bagi yang sudah berkeluarga dan perlu mengantar anak-anak ke sekolah.
Berdasarkan estimasi perhitungan di atas, perkiraan pengeluaran bulanan untuk ojol adalah Rp1.232.000. Biaya tersebut cukup besar, apalagi jika dibandingkan dengan pengeluaran menggunakan transportasi umum lain seperti bus atau KRL.
Tapi, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan supaya Sobat Setir tetap hemat ketika mengendarai ojol. Berikut ini beberapa tipsnya:
Manfaatkan promo dan cashback dari aplikasi ojol
Beli paket langganan voucher diskon di aplikasi ojol
Pesan ojol di luar jam sibuk untuk menghindari kenaikan tarif
Bayar ojol dengan sistem cashless untuk dapat promo tambahan
Hindari membayar secara tunai karena tidak semua driver menyediakan kembalian
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan kalau ingin tetap hemat ketika mengendarai ojol setiap harinya. Ojol adalah pilihan yang tepat apabila saat ini Sobat Setir belum punya cukup dana untuk membeli motor pribadi. Namun, perlu diingat bahwa dana untuk ojol hanya bersifat sebagai pengeluaran dan tidak akan ada aset pribadi yang dimiliki. Jika ingin punya aset sendiri, maka Sobat Setir bisa mempertimbangkan untuk membeli kendaraan pribadi, seperti mobil.
Selain membeli motor sebagai kendaraan pribadi, Sobat Setir juga bisa mempertimbangkan untuk membeli mobil bekas. Cicilan mobil bekas cukup terjangkau, tidak jauh berbeda dengan cicilan motor. Seperti berbagai mobil yang tersedia di SETIR KANAN. Harga-harga yang ditawarkan tentunya akan mewujudkan Mobil Bekas Harga Cerdas impian Sobat Setir. Biar gak penasaran, yuk langsung cek website SETIR KANAN!
Kamis, 30 November 2023
Kamis, 30 November 2023
Kamis, 30 November 2023
Kamis, 30 November 2023
Rabu, 29 November 2023
Rabu, 29 November 2023
Rabu, 29 November 2023
Rabu, 29 November 2023
Rabu, 29 November 2023