Senin, 28 Agustus 2023
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Dunia otomotif telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada zaman dahulu orang-orang masih mengendarai mobil dengan transmisi manual sehingga masih merasakan sensasi menginjak kopling. Pada era ini, mobil-mobil transmisi manual mulai tergantikan dengan mobil matik dengan transmisi otomatis meski masih ada mobil yang menggunakan mobil transmisi manual.
Transmisi otomatis sendiri memiliki dua jenis, yaitu transmisi CVT, singkatan dari Continous Variable Transmission dan juga transmisi konvensional atau AT. Transmisi CVT adalah salah satu jenis transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio gigi secara otomatis tanpa adanya perpindahan gigi
Pada artikel kali ini, Setir Kanan akan membahas mengenai dua jenis transmisi otomatis CVT dan AT. Karena dengan memahami perbedaan diantara kedua transmisi tersebut bisa menjadi kunci dalam memilih mobil impian dan merawatnya dengan tepat. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui informasi selengkapnya ya sobat setir!
(Sumber: Unsplash)
Transmisi CVT adalah salah satu jenis transmisi otomatis yang menggunakan sabuk baja dan 2 buah puli untuk mengatur rasionya. Dengan dua puli tersebut membuat mobil dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi jalan tanpa perlu berganti-ganti gir seperti transmisi konvensional.
Cara kerja transmisi CVT dengan menggunakan prinsip gaya gesek yang canggih. Sehingga tidak ada lagi kerumitan gaya sentrifugal, kompleksitas gearbox, atau deretan roda gigi yang menjadi ciri khas mobil manual.
(Sumber: Parkers Image)
Transmisi CVT dengan mekanismenya yang canggih, memberikan kemudahan bagi pengemudi untuk mengganti kecepatan tanpa harus repot memindahkan tuas persneling. Berbeda dengan transmisi konvensional yang memiliki deretan gigi, CVT menawarkan pendekatan yang lebih inovatif. Meskipun pengemudi merasakan perubahan kecepatan, sebenarnya mobil tetap berada pada gigi yang sama, yakni gigi pertama.
Inti dari sistem kerja CVT terletak pada dua puli utama: puli penggerak dan puli yang digerakkan. Puli penggerak memainkan peran penting dalam menentukan kecepatan mobil. Saat mobil melaju, puli ini bekerja secara dinamis, memungkinkan mobil untuk bergerak cepat atau lambat sesuai dengan kebutuhan, dan semua ini terjadi secara otomatis.
Ketika berbicara tentang transmisi CVT, ada satu hal yang perlu diperhatikan: saat RPM mesin meningkat, kecepatan mobil disinkronkan secara sempurna. Hal ini karena puli penggerak yang awalnya memiliki rasio kecil, namun seiring waktu dan kebutuhan, ukurannya bertambah besar. Sebaliknya, puli yang awalnya berukuran besar akan mengecil seiring berjalannya waktu.
(sumber: fossbytes)
Transmisi mobil memegang peranan penting dalam menentukan performa dan kenyamanan berkendara. Dua jenis transmisi yang sering menjadi perbincangan adalah CVT dan AT, dan keduanya memiliki karakteristik yang membedakannya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, transmisi CVT adalah transmisi yang menggunakan sabuk baja dan 2 buah puli untuk mengatur rasionya. Transmisi CVT, dengan pendekatan teknologinya yang inovatif, memanfaatkan puli dan sabuk baja sebagai komponen utamanya.
Dua puli ini, yang saling terhubung oleh sabuk baja, bekerja dengan bantuan sistem pompa fluida. Hasilnya, tenaga yang disalurkan ke roda menjadi lebih optimal. Roda belakang mobil dengan transmisi CVT mampu menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi dengan presisi, memberikan pengalaman berkendara yang halus.
Di sisi lain, transmisi AT memiliki pendekatan yang berbeda. Mengandalkan torque converter sebagai jantungnya, transmisi ini memanfaatkan tekanan oli yang berasal dari valve body untuk menggerakkan input shaft. Akibatnya, akselerasi yang dihasilkan oleh transmisi AT terasa lebih responsif dibandingkan dengan CVT. Namun, konsekuensinya hentakan saat perpindahan gigi pada AT lebih terasa dan engine brake-nya tidak se-efisien CVT.
Dari segi efisiensi bahan bakar, transmisi CVT unggul. Dengan penurunan RPM saat perpindahan gigi, konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Hal ini berbanding terbalik dengan transmisi AT yang membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan akselerasi yang tinggi.
Berikut ini beberapa kelebihan dari transmisi CVT:
Salah satu daya tarik utama dari transmisi CVT adalah kemampuannya dalam menghemat bahan bakar. Mekanisme kerjanya yang kontinu dan adaptif memungkinkan mesin beroperasi pada RPM yang paling efisien, sehingga dapat mengoptimalkan konsumsi bahan bakar. Hal ini membuat pengendara dapat menikmati jarak tempuh yang lebih jauh dengan setiap liter bahan bakar.
CVT menghilangkan perpindahan gigi yang kasar dan hentakan yang biasa dirasakan dalam transmisi konvensional. Sebagai gantinya, transisi kecepatan berlangsung mulus, memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan tanpa gangguan. Ini khususnya bermanfaat saat berakselerasi dari kecepatan rendah, memberikan perasaan yang mengalir.
Dalam situasi lalu lintas yang berubah-ubah atau saat perjalanan melalui medan bervariasi, transmisi CVT mampu merespons dengan cepat. Dengan kemampuannya untuk menyesuaikan rasio transmisi secara kontinu, pengendara dapat merasa nyaman dan memiliki kontrol yang lebih baik dalam berbagai situasi.
Dalam kota yang padat atau saat berkendara dalam perjalanan jauh, transmisi CVT memastikan pengalaman berkendara yang nyaman. Tanpa kebutuhan untuk terus-menerus mengganti gigi, pengemudi dapat fokus pada menikmati perjalanan tanpa gangguan.
Umumnya, transmisi CVT memerlukan lebih sedikit perawatan daripada transmisi manual atau otomatis konvensional. Tanpa perlu mengganti oli transmisi secara teratur, pengemudi dapat menghemat biaya pemeliharaan jangka panjang.
Selain memiliki kelebihan, transmisi CVT juga memiliki kekurangan diantaranya:
Bagi beberapa pengemudi, sensasi perpindahan gigi dalam transmisi konvensional memiliki daya tarik tersendiri. Dalam transmisi CVT, perpindahan gigi yang halus dapat merasa kurang memuaskan bagi mereka yang menyukai sensasi tersebut.
Meskipun beberapa produsen telah mengatasi masalah ini, ada beberapa model transmisi CVT yang masih memiliki masalah dalam hal durabilitas. Beberapa pengguna melaporkan masalah dan biaya perbaikan yang tinggi.
Jika terjadi kerusakan pada transmisi CVT, biaya perbaikan atau penggantian dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan transmisi konvensional.
Sementara transmisi CVT sangat responsif pada kecepatan rendah hingga menengah, beberapa pengemudi mungkin merasa bahwa akselerasi pada kecepatan tinggi tidak sekuat pada transmisi konvensional.
Dalam beberapa kasus, mesin dengan transmisi CVT dapat menghasilkan suara yang berbeda, terutama saat berakselerasi penuh. Meskipun bukan masalah serius, suara tersebut bisa dianggap mengganggu bagi sebagian pengemudi.
Setelah memahami perbedaan antara transmisi CVT dan AT, saatnya kamu memilih mobil impian. Di Setir Kanan, kami menyediakan berbagai pilihan mobil bekas berkualitas yang telah diperiksa secara menyeluruh oleh tim kami yang berpengalaman.
Kualitas bisa langsung dibuktikan saat pengecekan unit di lokasi.
Harga Terbaik: Kami menawarkan simulasi kredit yang kompetitif dan transparan.
Proses Mudah dan Cepat: Dari pencarian hingga pembelian, kami memastikan prosesnya mudah dan cepat.
Jadi, tunggu apa lagi?
Sobat Setir bisa mengunjungi website Setir Kanan untuk menemukan berbagai pilihan mobil bekas tahun muda dengan DP 0% dan angsuran 70 ribu/hari. Sehingga memudahkan sobat setir untuk memiliki mobil idaman dengan cara yang lebih ekonomis.
Senin, 12 Februari 2024
Senin, 05 Februari 2024
Senin, 29 Januari 2024
Jumat, 05 Januari 2024
Senin, 30 Oktober 2023
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024