Senin, 13 Mei 2024
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Minggu lalu, Indonesia kembali menjadi sorotan berkat digelarnya pameran kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara, yakni PERIKLINDO Electric Vehicles Show (PEVS) 2024. Pada kesempatan kali ini tim Setir Kanan akan memperkenalkan Wuling Cloud EV, salah satu mobil listrik yang berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung
Dengan spesifikasinya yang mumpuni, mobil ini bisa jadi pilihan mantap untuk keluarga yang membutuhkan mobil listrik yang sangat fungsional. Dilengkapi dengan fitur-fitur modern dan canggihnya, membuat penggunaan mobil ini menjadi lebih mudah dan nyaman. Buat Sobat Setir yang penasaran dengan kelebihan dari unit andalan dari Wuling ini, langsung saja simak artikel dan tonton videonya di bawah ini!
Sumber: wuling.id
Mobil ini dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan dan nyaman bagi penggunanya. Berikut ini kelebihan Wuling Cloud EV:
Kabin Cloud EV memiliki kabin yang luas, dapat menampung lima orang. Dengan rasio pemanfaatan ruang mencapai 84,7%, penumpang dapat menikmati kenyamanan dan keleluasaan selama perjalanan.
Wuling Cloud EV juga telah dilengkapi dengan fitur Sofa Mode. Sehingga, kursi di dalam mobil dapat diatur sendiri. Fitur ini dapat meningkatkan pengalaman perjalanan bagi penumpang.
Wuling Cloud EV memiliki bagasi yang luas. Dengan kapasitas bagasi minimal mencapai 606 liter, Cloud EV sudah menawarkan ruang yang cukup untuk membawa barang-barang keluarga saat bepergian. Namun, kelebihan ini tidak berhenti disitu saja. Ketika kursi baris kedua direbahkan, kapasitas bagasi bisa diperluas hingga mencapai 1.707 liter, memberikan fleksibilitas tambahan untuk membawa barang-barang yang lebih besar, seperti perlengkapan liburan atau belanjaan yang banyak.
Selain itu, Cloud EV juga memperhatikan kebutuhan akan ruang penyimpanan yang mudah diakses di dalam kabin. Dengan menyediakan sebanyak 18 kompartemen penyimpanan yang tersebar di berbagai sisi dalam kabin. Mobil ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menyimpan dan mengatur barang-barang kecil seperti ponsel, kunci, botol minum, atau mainan anak-anak. Keberadaan ruang penyimpanan ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga membantu menjaga kebersihan dan ketertiban dalam kabin mobil.
Wuling Cloud EV dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan kegiatan keluarga. Salah satunya adalah Electric Tailgate pada pintu bagasi yang memudahkan dalam membuka dan menutup pintu bagasi secara otomatis.
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang menambah kenyamanan dan hiburan, seperti Head Unit berukuran besar 15,6 inci. Fitur lainnya termasuk Advanced Driver Assistant System (ADAS) untuk membantu dalam berkendara, Wuling Indonesia Command (WIND) untuk mengakses berbagai informasi dan layanan, serta aplikasi MyWuling+ untuk kemudahan dalam mengatur dan memonitor mobil.
Tidak hanya itu, Cloud EV juga dilengkapi dengan Atmospheric Multicolour Ambient Light yang memberikan suasana interior yang menyenangkan dan nyaman bagi penumpang. Semua fitur ini dirancang untuk memastikan pengalaman berkendara yang lebih aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga.
Baca Juga : Intip Spesifikasi Neta V-II Rakitan Lokal, Sudah Ada di Indonesia
Walaupun Wuling Cloud EV memiliki sejumlah keunggulan, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini kekurangan Wuling Cloud EV
Meskipun Cloud EV memiliki ruang kabin yang luas, namun kapasitas baterai dan daya yang terbatas bisa membatasi performa dan jarak tempuh mobil. Terutama dalam kondisi tertentu seperti penggunaan AC atau mengemudi di jalan berbukit.
Cloud EV memiliki tenaga yang lebih rendah daripada BYD Dolphin. Meskipun motor listriknya memiliki daya 150 Kw, Cloud EV hanya menghasilkan torsi sebesar X Nm dan tenaga maksimal sebesar Y PS, sementara BYD Dolphin memiliki torsi 310 Nm dan tenaga maksimal 201 PS.
Wuling Cloud EV memiliki kekurangan dibandingkan dengan pesaingnya, BYD Dolphin, karena tidak dilengkapi dengan atap panoramic. Atap panoramic adalah fitur yang memberikan pengalaman visual yang luas dan terbuka bagi penumpang dengan kaca yang besar dan meluas di bagian atas mobil.
Dengan harga yang dibanderol sekitar Rp 425 juta, BYD Dolphin dianggap lebih menarik karena memiliki atap panoramic, yang tidak dimiliki oleh Cloud EV. Fitur ini memberikan sensasi ruang yang lebih terbuka dan pemandangan yang lebih luas kepada penumpang, meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan.
Ketidakhadiran atap panoramic pada Cloud EV mungkin dianggap sebagai kekurangan oleh beberapa konsumen yang menghargai sensasi ruang dan pandangan yang luas di dalam mobil. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa setiap konsumen memiliki preferensi dan prioritas yang berbeda dalam memilih mobil, dan keputusan akhir pembelian dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga, fitur, dan kenyamanan yang ditawarkan oleh mobil.
Wuling Cloud EV tetap menggunakan charger jenis GB/T, meskipun standar charger yang lebih umum digunakan di Indonesia adalah CCS2. GB/T dan CCS2 merupakan dua jenis standar charger yang berbeda untuk mobil listrik.
Karena Cloud EV menggunakan charger GB/T, artinya pengecasan DC hanya bisa dilakukan di stasiun pengisian daya (SPKLU) yang mendukung GB/T. Saat ini, SPKLU yang mendukung GB/T hanya tersedia di 7 lokasi di Indonesia. Ini berarti aksesibilitas untuk melakukan pengecasan DC untuk Cloud EV terbatas dan terkonsentrasi pada lokasi-lokasi tertentu yang sudah memiliki infrastruktur yang mendukung.
Namun, untuk pengecasan AC, Cloud EV masih bisa menggunakan konverter biasa. Keputusan untuk tetap menggunakan charger GB/T mungkin didasarkan pada berbagai pertimbangan, termasuk kompatibilitas dengan infrastruktur yang sudah ada, kepatuhan terhadap regulasi, dan pertimbangan teknis lainnya.
Cara Kerja sistem kelistrikan mobil memiliki kemiripan dengan sistem peredaran darah dalam tubuh manusia. Dalam analogi ini, baterai mobil dapat diibaratkan sebagai jantung. Bertanggung jawab untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh alternator mobil dan mendistribusikannya ke seluruh bagian mobil yang membutuhkan daya listrik.
Mirip dengan peredaran darah dalam tubuh, arus listrik mengalir melalui rangkaian kabel yang menyebar ke berbagai komponen mobil, seperti lampu, radio, sistem pengapian, dan lainnya. Seperti halnya darah mengalir melalui pembuluh darah, arus listrik mengalir sepanjang kabel yang terhubung di seluruh mobil.
Proses distribusi arus listrik dalam sistem kelistrikan mobil mengikuti prinsip aliran satu arah, dimana arus listrik mengalir keluar dari baterai melalui terminal positif dan kembali lagi ke baterai melalui terminal negatifnya. Ini menunjukkan bahwa baterai tidak hanya berperan sebagai sumber energi listrik, tetapi juga sebagai pusat kontrol dalam sistem, yang mengatur arah aliran dan penggunaan energi listrik secara efisien dalam mobil.
Baca Juga: Neu Citi Resmi Rilis di Indonesia, Harga Cuma 200 Jutaan!
Komponen utama pertama dalam sistem kelistrikan mobil adalah supply arus. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik untuk berbagai perangkat seperti AC, lampu, dan audio di dalam mobil.
Supply arus terdiri dari dua bagian utama, yaitu baterai mobil dan alternator. Biasanya, setiap baterai mobil mampu memberikan listrik sebesar 12 volt. Sementara itu, alternator dapat menghasilkan listrik hingga 14 volt.
Komponen input pada sistem kelistrikan mobil bertugas mengalirkan listrik ke perangkat-perangkat yang bisa diaktifkan baik secara manual oleh pengendara maupun otomatis oleh sistem. Contoh perangkat yang harus diaktifkan secara manual termasuk saklar, tombol, kenop, dan switch. Sementara perangkat yang aktif secara otomatis meliputi sensor dan indikator.
Fungsinya untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik ke perangkat. Jadi, ketika komponen input aktif, sistem listrik akan aktif juga. Sebaliknya, jika komponen input mati, maka aliran listrik terhenti dan perangkat kelistrikan tidak akan menyala.
Komponen output dalam sistem kelistrikan mobil adalah perangkat yang akan menyala ketika mobil dalam kondisi menyala. Beberapa contohnya adalah lampu LED, audio, head unit, AC, klakson, lampu, motor wiper, dan lainnya.
Sistem kontrol dalam mobil menggunakan rangkaian prosesor komputer untuk mengontrol aliran listrik di mobil, seperti menyalakan dan mematikan berbagai komponen. Setiap mobil dengan teknologi komputerisasi membutuhkan komponen ini. Penting untuk dicatat bahwa keberadaan sistem kontrol mengurangi ketergantungan pada komponen input dalam mengatur listrik mobil.
Komponen kelistrikan mobil berikutnya adalah wiring harness. Berfungsi sebagai jalur untuk mengalirkan arus listrik dari sumber ke perangkat-perangkat yang membutuhkan.
Wiring harness terdiri dari rangkaian kabel yang saling terhubung. Ini berarti jika ada satu kabel yang rusak atau bermasalah, seluruh wiring harness harus diganti.
Demikian informasi mengenai kelebihan Wuling Cloud EV dan cara kerja sistem kelistrikan mobilnya. Jika Sobat Setir ingin membeli merek mobil di atas, namun masih terkendala karena harganya yang masih cukup tinggi. Jangan khawatir! kamu masih bisa memilih opsi mobil listrik dari Setir Kanan, lho!
Selain itu, Setir Kanan juga menawarkan berbagai pilihan mobil bekas dari berbagai merek dengan tahun yang relatif masih muda.
Keuntungan membeli mobil bekas di Setir Kanan adalah kamu bisa mendapatkan mobil bekas dengan DP 0% atau cukup bayar 2x angsuran pertama (untuk unit bertanda khusus) dengan cicilan mulai 70 ribuan saja per hari.
Cari tahu lebih lanjut di website Setir Kanan ya! Tunggu apa lagi? Nikmati berbagai kemudahan beli mobil bekas harga cerdas, hanya di Setir Kanan!
Rabu, 29 Mei 2024
Senin, 19 Agustus 2024
Senin, 26 Agustus 2024
Rabu, 21 Februari 2024
Kamis, 09 Mei 2024
Sabtu, 20 Juli 2024
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024