Jumat, 15 September 2023
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Pertamina berencana untuk menghentikan penjualan Pertalite mulai tahun 2024 dan menggantikannya dengan Pertamax Green 92. Saat ini, Pertamina menjual empat jenis bahan bakar: Pertalite dengan tingkat oktan 90, Pertamax dengan oktan 92, Pertamax Green dengan oktan 95, dan Pertamax Turbo dengan oktan 98.
Peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa bensin yang dijual minimal harus memiliki tingkat oktan 91. Karena itu, Pertamina berencana untuk meningkatkan oktan Pertalite dari 90 menjadi 92, yang setara dengan Pertamax. Rencana ini adalah bagian dari Program Langit Biru Tahap 2.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan bahwa Pertamax Green memiliki beberapa kelebihan, termasuk memberikan tenaga lebih pada kendaraan dan menjaga mesin tetap bersih. Agar lebih jelas apa itu Pertamax Green 92 dan apa saja perbedaan antara pertalite dengan pertamax green 92. Simak ulasan artikel di bawah ini ya sobat setir!
Sumber: unsplash
Pertamina berencana mengenalkan bahan bakar baru yang diberi nama Pertamax Green 92. Bahan bakar ini sebenarnya adalah kombinasi dari Pertalite, yang sudah ada di pasaran, ditambah dengan etanol sebanyak 7%. Hasil dari campuran ini adalah sebuah jenis bahan bakar dengan tingkat oktan sebesar 92. Tidak hanya itu, kehadiran etanol membuat Pertamax Green 92 lebih ramah lingkungan karena etanol adalah bahan bakar terbarukan.
Rencana ke depannya adalah untuk menjadikan Pertamax Green 92 sebagai pengganti Pertalite dalam kategori bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah.
Ini merupakan langkah strategis karena selain meningkatkan kualitas bahan bakar yang digunakan oleh masyarakat, juga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah. Etanol yang akan digunakan dalam campuran ini rencananya akan diproduksi secara domestik di Indonesia.
Namun, perlu diakui bahwa ada tantangan dalam mewujudkan ini, yaitu biaya. Mengembangkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan tentu memerlukan investasi dan biaya operasional yang tidak sedikit, lebih-lebih jika bahan bakar ini akan disubsidi oleh pemerintah. Oleh karena itu, ada banyak pertimbangan yang perlu dikejar sebelum Pertamax Green 92 benar-benar bisa diluncurkan dan disubsidi.
Sumber: Motoronline plus
Nilai Oktan: Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) sebesar 90. Ini berarti bahan bakar ini cukup tahan terhadap knocking atau detonasi mesin, tetapi tidak sebaik bahan bakar dengan RON lebih tinggi.
Komposisi: Pertalite umumnya terbuat dari minyak bumi saja tanpa penambahan etanol atau bahan bakar terbarukan lainnya.
Efisiensi: Meski cukup efisien, Pertalite RON 90 tidak seefisien bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi, terutama dalam mesin yang dirancang untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.
Ramah Lingkungan: Pertalite memenuhi standar emisi, tetapi tidak sebaik bahan bakar yang mengandung komponen terbarukan.
Harga: Umumnya lebih murah dibandingkan Pertamax Green 92.
Nilai Oktan: Pertamax Green 92 memiliki nilai RON sebesar 92, yang berarti lebih tahan terhadap knocking atau detonasi di dalam mesin dibandingkan dengan Pertalite.
Komposisi: Pertamax Green 92 terbuat dari campuran minyak bumi dan etanol sebesar 7%. Ini membuat bahan bakar ini lebih ramah lingkungan dan terbarukan.
Efisiensi: Berdasarkan beberapa penelitian, Pertamax Green 92 bisa meningkatkan efisiensi mesin hingga 10,9%, yang lebih baik dibandingkan Pertalite.
Ramah Lingkungan: Kandungan etanolnya membuat emisi gas buang lebih bersih dan lebih ramah terhadap lingkungan.
Harga: Meski umumnya lebih mahal dibandingkan Pertalite, Pertamax Green 92 menawarkan lebih banyak keuntungan dalam hal performa dan keberlanjutan.
Dengan perbandingan ini, kita bisa melihat bahwa Pertamax Green 92 menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan Pertalite, termasuk nilai oktan yang lebih tinggi, efisiensi mesin yang lebih baik, dan dampak yang lebih positif terhadap lingkungan.
Berikut penjelasan yang lebih lengkap mengenai kelebihan Pertamax Green 92 dibandingkan dengan Pertalite:
Pertamax Green 92 memiliki nilai oktan (RON) sebesar 92, sementara Pertalite memiliki nilai oktan sebesar 90. Nilai oktan yang lebih tinggi ini berarti bahwa Pertamax Green 92 lebih tahan terhadap fenomena detonasi atau 'knocking' di dalam mesin.
Ini sangat penting karena knocking dapat menyebabkan kerusakan mesin. Selain itu, nilai oktan yang lebih tinggi juga memungkinkan mesin untuk bekerja dengan lebih efisien, sehingga performa kendaraan menjadi lebih baik.
Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi bisa memperpanjang usia mesin dan menurunkan biaya perawatan jangka panjang.
Salah satu komponen dari Pertamax Green 92 adalah etanol sebesar 7%, yang merupakan bahan bakar nabati dan terbarukan.
Keberadaan etanol ini membuat emisi gas buang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan. Ini adalah langkah ke depan dalam upaya mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap perubahan iklim.
Dengan nilai oktan yang lebih tinggi, Pertamax Green 92 menawarkan akselerasi yang lebih baik dibandingkan dengan Pertalite. Dalam situasi di mana diperlukan akselerasi cepat, seperti menyalip atau berakselerasi di jalan tol, performa mesin yang lebih responsif akan sangat membantu. Ini menjadikan pengalaman berkendara lebih aman dan menyenangkan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa Pertamax Green 92 dapat meningkatkan efisiensi mesin hingga 10,9%. Dengan efisiensi yang lebih tinggi, kamu bisa meraih jarak tempuh yang lebih jauh dengan jumlah bahan bakar yang sama. Hal ini tentu saja lebih ekonomis dan lebih hemat bagi pengguna.
Etanol yang digunakan dalam Pertamax Green 92 biasanya diproduksi dari bahan lokal seperti singkong atau tebu. Ini berarti Indonesia bisa mengurangi ketergantungannya pada impor minyak mentah, yang akan membantu dalam memperkuat perekonomian nasional dan menjaga stabilitas harga energi.
Pertamax Green 92 diharapkan akan menggantikan Pertalite sebagai bahan bakar yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ini berarti masyarakat akan mendapatkan akses ke bahan bakar yang lebih berkualitas dengan harga yang tetap terjangkau.
Ini adalah kabar baik terutama bagi mereka yang memiliki budget lebih terbatas tetapi ingin mendapatkan performa mesin yang lebih baik.
Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi, seperti Pertamax Green 92, bisa meminimalisir pembentukan kerak dan deposit di dalam mesin. Ini penting untuk menjaga mesin tetap dalam kondisi yang optimal dan mengurangi risiko kerusakan serta biaya perawatan jangka panjang.
Jika Pertamax Green 92 benar-benar menjadi bahan bakar yang disubsidi, ini akan memberikan keuntungan ganda bagi konsumen: kualitas bahan bakar yang lebih tinggi dengan harga yang lebih ekonomis. Ini sangat menguntungkan bagi konsumen, khususnya bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar yang baik tetapi dengan harga yang terjangkau.
Nah, itu dia informasi mengenai Pertamax Green 92 yang akan menggantikan Pertalite RON 90. Bagi kamu yang ingin membeli mobil bekas hemat BBM serta cocok untuk Pertamax Green 92, bisa mengunjungi website Setir Kanan.
Keuntungan yang akan didapat apabila membeli di Setir Kanan adalah kamu bisa mendapatkan DP 0% dan angsuran yang ringan, mulai 70 ribu rupiah per hari, sehingga memudahkan sobat setir untuk memiliki mobil idaman dengan cara yang lebih ekonomis.
Senin, 18 September 2023
Kamis, 25 April 2024
Rabu, 13 Maret 2024
Rabu, 21 Februari 2024
Rabu, 03 Januari 2024
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024