Rabu, 11 Desember 2024
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Saat membeli mobil, salah satu faktor yang sering terabaikan adalah depresiasi. Depresiasi adalah penurunan nilai jual mobil seiring berjalannya waktu.
Bagi banyak orang, mempertimbangkan depresiasi sangat penting, terutama jika mereka berencana untuk menjual kembali mobil suatu saat nanti.
Semakin rendah depresiasi mobil, semakin baik bagi pemiliknya karena nilai jual kembali tetap stabil.
Bagi Sobat Setir yang sedang mencari mobil bekas, penting untuk memilih mobil yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup, tetapi juga memiliki depresiasi terendah mobil.
Di artikel ini, kita akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi dan daftar mobil yang cenderung mempertahankan nilai jual dengan baik di Indonesia. Yuk, simak terus!
Baca Juga: DP 0 Rupiah, 7 Rekomendasi Mobil Murah Toyota! - Setir Kanan
Sebelum membahas mobil-mobil dengan depresiasi terendah, ada baiknya kita memahami beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa cepat sebuah mobil kehilangan nilainya. Berikut ini adalah beberapa faktor penting yang perlu Sobat Setir ketahui:
1. Usia Kendaraan
Depresiasi terbesar biasanya terjadi pada tahun pertama pembelian, sekitar 15-20%. Setelah itu, depresiasi akan melambat dan cenderung stabil seiring usia kendaraan.
Ini mengapa mobil yang sudah berumur 3-5 tahun cenderung lebih menarik karena harga jualnya sudah lebih terjangkau.
2. Merek Mobil
Merek mobil sangat mempengaruhi tingkat depresiasi. Mobil dari merek dengan reputasi keandalan tinggi, seperti Toyota atau Honda, biasanya memiliki depresiasi yang lebih rendah dibandingkan merek premium.
3. Jarak Tempuh
Semakin tinggi jarak tempuh mobil, semakin besar depresiasinya. Mobil dengan jarak tempuh yang rendah cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi karena komponen kendaraan dianggap lebih awet.
4. Kondisi Fisik dan Mekanis Mobil
Mobil yang dirawat dengan baik, bebas dari kerusakan besar, dan selalu menjalani perawatan rutin memiliki depresiasi yang lebih rendah. Sebaliknya, mobil dengan kondisi fisik yang buruk akan cepat mengalami penurunan harga.
5. Warna Mobil
Warna mobil juga dapat mempengaruhi depresiasi. Mobil dengan warna netral seperti hitam, putih, atau silver lebih diminati oleh pasar, sehingga depresiasinya lebih rendah dibandingkan warna-warna yang kurang populer.
6. Permintaan Pasar
Mobil yang banyak dicari di pasar bekas, seperti MPV atau SUV, cenderung memiliki depresiasi lebih rendah. Mobil-mobil ini memiliki pasar yang stabil, sehingga nilai jualnya lebih terjaga.
7. Faktor Ekonomi dan Kebijakan
Faktor eksternal, seperti kebijakan pajak atau relaksasi pajak kendaraan baru, dapat mempengaruhi harga mobil bekas. Ketika harga mobil baru turun, harga mobil bekas juga cenderung turun.
8. Teknologi dan Fitur Mobil
Mobil dengan teknologi canggih dan fitur terbaru cenderung lebih stabil nilai jualnya. Namun, mobil dengan fitur yang usang atau teknologi yang sudah tidak relevan lagi bisa mengalami depresiasi lebih cepat.
9. Kelengkapan Surat Mobil
Keberadaan surat-surat kendaraan yang lengkap, seperti STNK, BPKB, dan faktur, sangat berpengaruh pada nilai jual mobil. Mobil dengan dokumen yang lengkap lebih mudah dijual dan memiliki harga yang lebih baik.
10. Riwayat dan Catatan Pemakaian
Riwayat pemakaian mobil juga mempengaruhi depresiasi. Mobil yang digunakan dengan baik dan hanya untuk keperluan pribadi akan lebih stabil harganya dibandingkan mobil yang pernah terlibat kecelakaan besar atau memiliki catatan kerusakan yang signifikan.
Depresiasi mobil bisa jadi istilah yang terdengar rumit, tapi sebenarnya sangat mudah dipahami. Anggap saja ini seperti menghitung nilai yang "hilang" dari mobil kamu seiring waktu. Yuk, kita bahas langkah-langkah menghitungnya dengan sederhana, lengkap dengan contoh biar semakin jelas!
Depresiasi mobil dihitung berdasarkan nilai awal kendaraan (harga beli) dan nilai kendaraan saat ini (harga jual). Rumus sederhananya:
1. Tentukan Harga Awal Mobil: Ini adalah harga saat kamu membeli mobil. Misalnya, kamu beli mobil baru seharga Rp300 juta.
2. Cek Nilai Jual Mobil Saat Ini: Cari tahu harga pasar untuk mobil serupa dengan kondisi yang sama. Misalnya, setelah 3 tahun, nilai jual mobil kamu jadi Rp240 juta.
3. Masukkan Nilai-Nilai ke Dalam Rumus: Hitung perbedaannya untuk tahu berapa nilai depresiasi mobilmu.
Berikut adalah contoh sederhana dari perhitungan depresiasi mobil:
Dalam contoh ini, mobil kamu mengalami penurunan nilai sebesar Rp60 juta atau 20% dalam 3 tahun. Jadi, setiap tahunnya, mobil ini kehilangan sekitar Rp20 juta dari nilai awalnya.
Sumber: iStock
Sekarang, Sobat Setir pasti penasaran, mobil apa saja yang memiliki depresiasi terendah mobil di Indonesia? Berikut adalah 10 mobil dengan depresiasi terendah yang perlu Sobat Setir pertimbangkan:
1. Toyota Fortuner
Sumber: Toyota Palembang
Toyota Fortuner adalah SUV yang sangat populer dengan reputasi keandalan tinggi. Mobil ini sering dicari di pasar bekas, sehingga memiliki depresiasi yang rendah.
Tingkat Depresiasi: 15-20% dalam 3 tahun pertama.
2. Honda CR-V
Honda CR-V dikenal sebagai mobil yang nyaman dan mudah dirawat. Reputasinya yang baik membuat mobil ini tetap diminati di pasar bekas.
Tingkat Depresiasi: 18-22% dalam 3 tahun.
3. Toyota Kijang Innova
Sumber: Arina Toyota Gresik
Kendaraan keluarga yang sangat terkenal di Indonesia, dengan permintaan tinggi di pasar mobil bekas.
Tingkat Depresiasi: 12-18% dalam 3 tahun.
4. Suzuki Jimny
Suzuki Jimny memiliki status legendaris dan edisi terbatas, menjadikannya incaran banyak pembeli di pasar bekas.
Tingkat Depresiasi: 10-15% dalam 3 tahun.
5. Mitsubishi Pajero Sport
Pajero Sport adalah SUV yang sangat handal dan banyak dicari, dengan tingkat depresiasi yang stabil.
Tingkat Depresiasi: 15-20% dalam 3 tahun.
7. Honda Jazz
Mobil hatchback ini memiliki desain kompak dan efisien bahan bakar, membuatnya selalu diminati di pasar bekas.
Tingkat Depresiasi: 18-25% dalam 3 tahun.
8. Toyota Avanza
Sumber: PT. Toyota Astra Motor
Avanza adalah MPV terlaris di Indonesia dan permintaan bekasnya selalu tinggi, membuatnya memiliki depresiasi yang rendah.
Tingkat Depresiasi: 12-20% dalam 3 tahun.
9. Daihatsu Terios
Terios adalah mobil dengan harga terjangkau dan permintaan stabil di pasar bekas.
Tingkat Depresiasi: 18-24% dalam 3 tahun.
10. Nissan X-Trail
X-Trail adalah SUV dengan teknologi canggih, dan meskipun sedikit lebih mahal, harga bekasnya relatif stabil.
Tingkat Depresiasi: 20-25% dalam 3 tahun.
11. Mazda CX-5
Mazda CX-5 menawarkan desain premium dan fitur lengkap, membuatnya tetap diminati dengan depresiasi yang rendah.
Tingkat Depresiasi: 18-23% dalam 3 tahun.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Mobil Murah 2024 Terbaik di Setir Kanan
Memilih mobil dengan depresiasi terendah mobil merupakan langkah cerdas agar investasi kendaraan Sobat Setir lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Pastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi dan memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan serta anggaran.
Mobil-mobil yang telah disebutkan di atas adalah pilihan yang tepat bagi Sobat Setir yang menginginkan mobil dengan nilai jual kembali yang stabil.
Untuk keperluan mobil bekas manual ataupun matic, kalian bisa percayakan di Setir Kanan. Di Setir Kanan, tersedia berbagai pilihan mobil bekas dengan harga yang cerdas dan terdapat opsi cerdas lain, yaitu tukar tambah mobil.
Sobat Setir bisa menikmati penawaran menarik seperti DP 0% atau opsi 2x angsuran di awal dengan biaya admin rendah untuk unit tertentu.
Cicilannya pun sangat ringan, mulai dari 70 ribuan per hari, atau sekitar 2 jutaan per bulan. Selain itu ada opsi lain untuk tukar tambah mobil.
Tunggu apa lagi? Kunjungi Setir Kanan dan temukan mobil bekas impianmu dengan penawaran terbaik!
Jumat, 24 Januari 2025
Jumat, 24 Januari 2025
Jumat, 24 Januari 2025
Kamis, 23 Januari 2025
Kamis, 23 Januari 2025
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024