Sabtu, 08 April 2023
Diupload oleh : @Setir Kanan Creatives
Bagikan:
Zaman sekarang, mobil listrik menjadi incaran banyak orang. Apalagi mobil listrik menggunakan baterai mobil listrik yang biaya pemakaiannya jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar mobil biasa. Pasalnya, mobil listrik dapat menempuh jarak yang sama dengan biaya kurang dari 10% dari biaya bahan bakar mobil biasa.
Namun, walaupun sudah banyak yang tertarik dengan mobil listrik, masih banyak orang yang belum tahu kalau ada banyak jenis baterai mobil listrik yang ada di pasaran. Dimana jenis-jenis baterai mobil listrik yang berbeda tersebut juga memiliki kelebihan, kekurangan, serta cara kerja yang berbeda-beda.
Buat kamu yang penasaran, berikut adalah cara kerja dari jenis-jenis dari baterai mobil listrik yang bisa kamu temui di pasaran.
Cara kerja baterai mobil listrik sendiri bergantung pada jenis baterainya yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis baterai mobil listrik dan cara kerjanya masing-masing.
Sumber: Cekap Kuasa Dinamik
Baterai Nickel Cadmium atau Ni-Cd banyak dipakai karena memiliki banyak keunggulan. Dimana baterai mobil listrik yang satu ini dapat menyimpan tenaga dengan kepadatan yang sangat baik dan daya tahan yang lama, yaitu 500 hingga 1000 kali pemakaian.
Cara kerja dari baterai jenis ini adalah dengan menggunakan nikel oksida hidroksida sebagai elektroda positifnya dan kadmium untuk negatif. Siklus pengisian tenaga dari kedua elektroda inilah yang memungkinkan penyimpanan energi pada baterai secara berulang-ulang. Dimana tenaga tersebut, akhirnya akan digunakan pada peralatan elektronik, termasuk juga mobil listrik.
Namun sayangnya, sekarang baterai ini sudah tidak dipakai karena rentan mengalami penurunan kinerja dan tingkat racun yang cukup tinggi dari cadmiumnya.
Sumber: electric cars guide
Baterai mobil listrik yang satu ini, walaupun sama-sama nickel, namun tetap sangat berbeda dengan Nickel Cadmium. Baterai mobil listrik Nickel Metal Hydride atau NiMH menggunakan menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi dan menggunakan nickel untuk menjaga tutup ion hidrogennya.
Cara kerjanya cukup mirip dengan baterai Nickel Cadmium yang menggunakan Nickel sebagai elektroda positif dan menghasilkan listrik dengan bantuan reaksi kimia oksida dan hidrogen. Namun, alih-alih menggunakan logam Cadmium, baterai NiMH, memanfaatkan titanium atau logam Metal Hydride untuk menyimpan energi listrik.
Walaupun tidak se-efisien Lithium Ion, namun baterai mobil ini memiliki kelebihan, yaitu siklus hidupnya lebih lama. Belum lagi, baterai ini banyak digunakan karena hanya terdapat sedikit bahan beracun di dalamnya sehingga menjadi baterai mobil listrik yang paling banyak dipakai.
Namun sayangnya, baterai ini memiliki kekurangan yang krusial, yaitu harganya lebih mahal. Selain itu, tingkat self-discharge yang tinggi dari baterai mobil listrik ini juga menyebabkan baterai ini menghasilkan panas yang tinggi.
Sumber: the telegraph
Baterai mobil listrik yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di telingamu. Pasalnya baterai mobil listrik jenis Lithium ion ini adalah yang paling banyak dipakai di pasaran, bahkan untuk barang-barang kecil seperti handphone dan juga laptop. Namun tentunya, baterai Lithium ion untuk mobil listrik memiliki kapasitas yang jauh lebih besar.
Baterai mobil listrik jenis Li-ion memiliki efisiensi yang sangat tinggi, dimana rasio antara daya dengan beratnya sangat jauh, jika dibandingkan jenis baterai lainnya. Selain rasionya yang tinggi, baterai mobil listrik jenis ini juga banyak dipakai karena memiliki efisiensi dan performa yang baik walaupun saat suhunya sudah meninggi.
Dimana baterai ini bekerja dengan mengalirkan ion lithium yang bermuatan positif melalui elektrolit dari anoda ke katoda sehingga dapat menggerakkan elektron yang mengalir dan dapat menggerakkan mesin mobil. Lalu setelah digunakan, ion tersebut akan kembali ke anoda dan prinsip kerja terus berulang.
Namun tetap saja, ada kekurangan dari baterai terbaik mobil listrik ini. Dimana baterai mobil listrik ini memiliki harga yang sangat tinggi, dimana pada beberapa mobil, harga dari baterai mobil listrik bisa mencapai hingga 40% hingga 60% dari harga mobil listrik itu sendiri.
Sumber: Mr. Positive
Selanjutnya ada salah satu jenis baterai tertua dan paling tidak efektif. Dimana jenis baterai ini tidak memiliki kapasitas yang baik dan juga jauh lebih berat. Baterai ini bekerja dengan menggunakan asam sulfat sebagai elektrolit dari baterainya. Dimana ketika dilarutkan, akan terjadi reaksi elektro-kimia yang menghasilkan tenaga yang dapat digunakan untuk mobil listrik.
Namun, untuk saat ini jenis baterai mobil listrik ini tidak banyak dipakai dan hanya digunakan sebagai sistem penyimpanan sekunder saja.
Sumber: Desertcart
Jenis baterai mobil listrik yang satu ini juga berbeda dengan baterai mobil listrik yang lainnya. Dimana baterai mobil listrik yang satu ini menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Dimana dengan meningkatnya luas permukaan cairan, kapasitas penyimpanan daya pada baterai mobil listrik jenis ini juga meningkat.
Baterai ini pada umumnya hanya cocok digunakan bukan sebagai baterai utama, namun sebagai baterai sekunder dari mobil listrik. Dimana baterai ini juga bisa menyimpan daya tambahan dari akselerasi serta pengereman regeneratif dari mobil.
Namun sayangnya, baterai ini mulai ditinggalkan penggunaannya akibat jenisnya yang kurang efisien, harganya yang mahal, serta masa hidupnya yang kurang lama.
Sumber: Car Magazine
Jenis baterai mobil listrik terakhir yang pernah digunakan adalah solid state. Dimana baterai ini memiliki inti yang berbeda dengan baterai lainnya. Saat baterai lain seperti lithium ion menggunakan elektrolit cair, baterai ini menggunakan elektrolit padat seperti gelas, keramik, atau bahan lainnya.
Cara kerja baterai ini sangat mirip dengan baterai lithium ion, namun dengan pengisian energi yang jauh lebih padat dan compact. Dimana baterai ini dapat menyimpan daya sekitar dua hingga 10 kali lipat lebih besar dari baterai lithium ion.
Walau penggunaan baterai ini masih hanya sedikit dan sulit didapat, namun diharapkan kedepannya, industri baterai mobil listrik dapat lebih banyak menggunakan baterai jenis ini.
Sumber: Electric & Hybrid Vehicle Technology International
Setelah sekarang kamu tahu apa saja jenis dari baterai mobil listrik yang ada atau pernah ada di pasaran. Namun sebetulnya berapa harga dari baterai mobil listrik tersebut?
Baterai mobil listrik merupakan salah satu komponen termahal dari sebuah mobil listrik. Itulah mengapa kamu harus menjaga kualitas baterai mobil listrik dengan baik. Pasalnya, harga dari sebuah baterai mobil listrik dapat mencapai 40% hingga 60% dari harga mobil listrik. Apalagi jika baterai mobil listrik rusak, kamu tidak dapat mengganti sedikit bagiannya saja, namun harus menggantinya secara keseluruhan.
Harga baterai mobil listrik yang sekarang ada di pasaran adalah mulai dari Rp 190 jutaan untuk yang cukup kecil, hingga Rp 800 jutaan untuk yang cukup besar seperti Hyundai Ioniq 5.
Untuk lebih dalam mempelajari soal mobil listrik, Sobat Setir bisa juga belajar dari video dibawah lho!
Bagaimana? Menarik bukan cara kerja dari baterai mobil listrik yang ada di pasaran? Apalagi biaya yang harus dikeluarkan untuk pengisian daya mobil listrik sebetulnya jauh lebih murah dibanding mobil biasa lho! Contohnya seperti Wuling Air EV yang dapat menempuh jarak sekitar 200km hingga 300km hanya dengan biaya Rp 60 ribuan saja. Murah banget bukan?
Apalagi sekarang kamu sudah tidak usah repot-repot mencari tempat membeli mobil listrik, karena sudah ada Setir Kanan. Dimana kamu bisa menemukan berbagai jenis mobil listrik sesuai selera dan kebutuhan. Belum lagi, di Setir Kanan, kamu bisa membeli mobil listrik terbaru, dengan opsi pembayaran kredit lho!
Tunggu apalagi? Segera kunjungi Setir Kanan untuk melihat pilihan mobil listrikmu hari ini juga!
Senin, 26 Agustus 2024
Kamis, 11 Januari 2024
Senin, 01 Juli 2024
Sabtu, 20 Juli 2024
Jumat, 08 September 2023
Jumat, 28 Juni 2024
Jumat, 05 Juli 2024
Selasa, 02 Juli 2024
Rabu, 26 Juni 2024
Selasa, 25 Juni 2024